Contoh Teks Berita

KOPPI, KOMUNITAS MAHASISWA PEDULI PENDIDIKAN

Frans Apriliadi/12201241006/PBSI A 2012

            Berawal dari shering antara beberapa mahasiswa yang ada di salah satu Fakultas Ilmu Pendidikan,UNY tentang perkembangan pendidikan anak-anak. Disinilah awal munculnya KOPPI dibentuk.

            Sebuah komunitas yang diketuai oleh seorang mahasiswa lulusan Fakultas Ilmu Pendidikan jurusan ilmu teknologi pendidikan ini adalah komunitas yang dibentuk dan dirintis untuk membentuk watak yang baik, humanis serta agamis bagi anak-anak Indonesia, terutama anak-anak yang ada di Yogyakarta. Komunitas yang beranggotakan kurang lebih 10 orang pada awalnya ini, kemudian berkembang hingga jumlah anggota yang terdaftar dan masih aktif menjadi anggota mencapai lebih dari 30 orang. Komunitas yang memilih Desa Pleret,Kabupaten Bantul Provinsi Yogyakarta sebagai tempat fokus penyalur aspirasi mereka, berkeinginan bagaimana membuat cara belajar yang menyenangkan tanpa membuat tekanan pada pikiran anak itu sendiri.

            Pada tanggal 20 Desember 2013, komunitas ini baru saja melakukan kunjungan ke sebuah Sekolah Alam Begawan Solo (SABS). Dimana di dalam kunjungan tersebut untuk mendapatkan inspirasi dan saling bertukar pengalaman tentang pendidikan sesuai sebagaimana tujuan pendidikan yang dicanangkan oleh tokoh-tokoh pendidikan. Seperti yang diungkapkan oleh Novantoni, Ketua Komunitas Peduli Pendidikan dalam sambutannya mengatakan “tujuan adanya pendidikan adalah mempersiapkan anak untuk menjadi khalifah yang cerdas, mandiri, dan berakhlaq di muka bumi,sehingga untuk mewujudkan itu mereka dapat belajar dari manapun dan kepada siapa pun.”

            Melalui kegiatan ini anak-anak akan merasa gembira dan lebih bisa membuka wawasan mereka, sehingga proses pembelajaran dapat mereka dapat dengan maksimal. “Alam sudah menyediakan semuanya untuk kita jadikan sumber belajar. Manusia, tumbuhan, hewan, fenomena sosial, budaya dan berbagai pristiwa lainnya yang ada dalam konteks kehidupan sekitar kita seharusnya bisa dieksplorasi dalam proses pembelajaran.” Menurut Sutomo, orang tua dari salah satu anak binaan komunitas KOPPI.

Sutomo menambahkan, “Tidak perlu harus pusing-pusing memikirkan cara untuk memperoleh media-media pembelajaran canggih kalau semua sudah tersedia di hadapan kita. Bangsa kita kaya akan sumber belajar.”

Adapun agenda rutin yang dilakukan oleh komunitas ini seperti melakukan kunjungan-kunjang kepada sekolah-sekolah alam yang ada di sekitar Yogyakarta dan Jawa Tengah, aksi donor buku, mengajar di rumah jingga, kewirausahaan dan masih banyak lagi. Harapan dari program yang dijalankan selama ini, semoga semua anak yang terlibat maupun tidak terlibat dapat memperoleh hikmah dan pengalaman serta dapat menyalurkannya untuk kemajuan pendidikan anak-anak di manapun berada.