Selamat Datang Di blogku...Selamat Membaca Semoga Bermanfaat
Kupersembahkan Rangkaian Kata-Kata Indah Buat Ibu Saya Tercinta Dirumah, Wanita Yang Paling Saya Cinta Dan Paling Saya Bangga

Sabtu, 10 Mei 2014

Ikhtisar Sejarah Sastra indonesia (Review Buku)



Tugas I:Laporan Pembacaan Buku
Meringkas Buku-buku SSI dariPerpustakaanBergilir
Oleh Frans Apriliadi/12201241006

                                                                                                            Laporan           ke-3
                                                                                                            Kelompok       Balai Pustaka
Judul Buku      : Ikhtisar Sejarah Sastra indonesia
Penulis             : Ajip Rosidi
Penerbit           : Percetakan Binacipta Bandung
TahunTerbit     : 1986

Ringkasan Isi Buku 
    Sejak abad ke-19, banyak hasil karya sastra Melayu yang tidak ditulis oleh orang-orang yang berasal dari Kepulauan Riau atau Sumatera. Juga bahasa yang dipergunakannya akan sulit disebut sebagai bahasa Melayu yang murni atau bersih. Bahasa yang digunakan oleh para pengarang itu bukanlah bahasa Melayu Tinggi melankan bahasa Melayu Rendah atau Bahasa Melayu Pasar. Biasanya bentuk karyany berupa hikayat , syair, pantun dan karya sastra lain yang indah serta usianya yang sudah berabad-abad. Namun, dalam perkembangannya sastra tidak hanya didominasi sastra Melayu semata tapi juga banyak bermunculan kesustraan Jawa yang dianggap paling tua dan paling kaya di seluruh Kepulauan Nusantara, terbukti pengaruhnya tampak pada kesstraan di Asia Tenggara, seperti Cerita Pandji, Epos Mahabharata dan Ramayana dari india yang bumi subur di dalam sastra Jawa. Kemudian diikuti Kesustraaan Sunda yang termasuk satu kesustraan yang tua dan kaya pula. Tetapi berbeda dengan kesustraan Jawa, perhatiaan terhadao naskah-naskah kuno sunda oleh para sarjana masih kurang, sehingga masih banyak  naskah kuno yang belum diketahui. Naskah yang berhasil ditemukan diantarana Cerita Parahyangan, Cerita Waruga Guru, Kunjarakarna dan lain sebagainya termasuk juga pantun Lutung Kasarung, Mudinglaya di Kusumah , Ciung Wanara dan masih banyak lagi.

    Dalam perkembangannya beberapa orang berusaha mencoba membuat babakan waktu sejarah sastra Indonesia, diantaranya menjadi dua babakan waktu :
1.      Masa Kelahiran atau Masa Penjadian ( sekitar 1900-1945) yang dibagi lagi menjadi beberapa priodesasi :
a.       Priode awal hingga 1933,
b.      Priode 1933-1942,
c.       Priode 1942-1945.
2.      Masa Perkembangan (1945 sampai sekarang) yang dibagi lagi menjadi beberapa priodesasi :
a.       Priode 1945-1953,
b.      Priode 1953-1961,
c.       Priode 1961-sampai sekarang.

    Ddamam pembabakan ini digunakan istilah “priode” dan bukan “angkatan” karena “angkatan” dalam sastra Indonesia sekarang telah menimbulkan berbagai kekacauan.

Komentar
     Dalam buku ini banyak hal yang dapat diambil dan menambah pengetahuan kita sebagai seorang pembaca, diantaranya buku ini menjelaskan kenapa sejak dari halaman pertama sampai akhir penulis tidak pernah menuliskan babakan waktu dalam Kesustraan Indonesia dengan nama “Angkatan” akan tetapi memilih memakai “priode”. Ternyata penggunaan nama “priode” itu ada alasannya karena dahulu istilah “angkatan” menimbulkan kekacauan, dimana perbedaan antara angkatan yang satu dengan angkatan yang lain  ditekankan dengan adanya perbedaan konsepsi masing-masing angkatan termasuk permasalahan norma.
     Selain itu juga buku ini selain menjelaskan Priode Kesustraan Indonesia secara rinci dengan menjelaskan siapa saja pengarang yang paling berpengaruh pada setiap priodesasinya, termasuk dengan biografi, karya yang diciptakannya dan penjelasan setiap karya tersebut termasuk karya yang menjadi suatu fenomenal, serta disertai dengan foto pengarang. Serta buku ini juga memberikan pengetahuan baru mengenai buku-buku yang dilarang pada masa  tahun 1959 yang jumlahnya sampai 60 judul buku, lengkap dengan nama pengarang, judul buku dan penerbit yang kebanyakan didominasi oleh  Pramoedya Anata Toer yang mencapai16 buku. Namun dibalik keunggulan itu terdapat kekurangannya diantaranya pada penjelasan drama, disana dikatakan terdapat karya seperti karya Armijin Pane yang banyak menulis drama. Namun, drama seperti apa yang ditulis dan bentuk dramanya seperti apa tidak dijelaskan secara lengkap di buku ini.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SILAKAN TINGGALKAN KOMENTAR ANDA DAN HARAP ISI BUKU TAMU DAN TINGGALKAN ALAMAT SITUS ANDA INSYAALLAH AKAN SAYA KUNJUNGI