Tugas I:Laporan Pembacaan Buku
Meringkas
Buku-buku SSI
dariPerpustakaanBergilir
Oleh
Frans Apriliadi/12201241006
Laporan : Ke-6
Kelompok :
Balai Pustaka
Judul Buku : Sastra dan Massa
Penulis :
Jacob Sumarjo
Penerbit :
ITB Bandung
TahunTerbit : Bandung, 1995
Ringkasan Isi Buku
Dilihat dari sastra secara keseluruhan,
sastra tidak hanya mengkaji sastra Indonesia modern saja, akan tetapi masih
banyak jenis sastra yang dapat dikaji diantaranya sastra Indonesia populer,
sastra Jawa lama dan baru, sastra Sunda lama dan baru, yang tiap-tiap
sastranya memiliki nilai kemasyarakatan yang berbeda.
Fungsi sastra, diantaranya sastra menduduki fungsi intelektual dalam kehidupan
masyarakat, sastra menduduki religio-magis dalam masyarakat kelas atas,
mempertanyakan masalah kehidupan zamannya sedangkan sastra kaum pekerja
cenderung populer dan hiburan, serta sastra dapat memberikan kegembiraan,
kepuasan, dan keindahan bagi pembacannya.
Melihat hakikat sastra, maka sastra dapat
dibedakan antara karya sastra yang sekedar asyik akan bentuk keindahannya dan
karya sastra yang memusatkan dirinya pada berbagai temuan intelektual. Jenis
pertama dinamakan sastra hiburan, klangenan, eskapisme; sedangkan jenis kedua
dinamakan sastra sejati dan sastra murni.
Beberapa hambatan dalam sastra :
1. Kaitan
sejarah masuknya sastra modern ke Indonesia.
2. Tradisi
sastra Indonesia modern yang oleh Umar Junus disebut tradisi pembaruan.
3. Kelangsungan
hidup sastra sejati yang tidak ajeg di Indonesia.
Untuk menyelesaikan masalah ini maka dapat dicari jalan keluar berupa
peningkatan apresiasi sastra, yaini lewat pendidikan formal. Peningkatan
pendidikan menjadi pendidikan yang lebih berdaya citpta ini akan menyediakan
jumlah calon pembaca sastra yang potensial, serta kesadaran terhadap fungsi sastra sebagai hiburan
dan sastra sejati perlu ditanamkan dalam masyarakat terpelajar.
Dalam sastra dan masanya, maka sastra dapat dipelajari berdasarkan,
pertama masalah apresiasi sastranya (pemasyrakatan, kultur, apresiasi,
pengajaran apresiasi, pendidikan apresiasi disekolah, kegagalam dan sastra
dalam kaitan dengan pelajar dan mashasiswa di kampus atau sekolah), kedua
sastra dan itelektualnya (sastra dan
tradisinya, masalah kebudayaan tinggi, tradisi avant garde, krisis dan
arti sastra, relevensi serta sosialisasinya), dan ketiga sastra populer (cara memahami sastra,
kedudukan kesenian dan kebudayaan massa usia tua, seni populer, karya sastra
dan bukan sastra, dan kedudukan novel lacak S Mara Gd).
|
Komentar
Buku
ini memang secara keseluruhan menjelaskan sastra dalam konteks masa yang
terjadi dalam kehidupan para siswa di sekolah dan mahasiswa di kampus, dengan
menjelaskan hubungan antara pelajar dan kesustraannya. Namun, pada sub bab
selanjutnya ada bagian yang menjelaskan akan “Kesenian di dalam Kampus"
yang intinya menginginkan kampus sebagai benteng intelektual, namun tidak
dijelaskan secara rinci benteng
intelektual seperti apa yang diharapkan pihak kamus, apakah hanya sekedar
membentuk manusia seutuhnya, baik takaran intelektual keilmuannya,
keseniannya dan lain-lainnya. Akan tetapi, ada satu yang menarik dalam buku
ini yaitu pada bagian terakhir dimana Jacob Sumardjo memilih satu karya
sastra yang menjadi tonggak perkembangan novel populer di Indonesia. Namun
Jacob Sumardjo memberikan pengakuan bahwa ia tidak sempat membaca semuanya
yang sebelas jumlahnya itu. Ia hanya menganalisis terhadap karya S Mara Gd
hanya berdasarkan empat buah novelnya saja, dan memungkinkan kesimpulan yang
ia ambildalam menilai karya tersebut
kurang kuat dan hanya bersifat sementara.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar