Selamat Datang Di blogku...Selamat Membaca Semoga Bermanfaat
Kupersembahkan Rangkaian Kata-Kata Indah Buat Ibu Saya Tercinta Dirumah, Wanita Yang Paling Saya Cinta Dan Paling Saya Bangga

Sabtu, 10 Mei 2014

Sari Kesustraan Indonesia 1 (Review Buku)



Tugas I:Laporan Pembacaan Buku
Meringkas Buku-buku SSI dariPerpustakaanBergilir
Oleh Frans Apriliadi/12201241006


                                                                                                            Laporan           ke- 1
                                                                                                            Kelompok       Balai Pustaka
Judul Buku      :Sari Kesustraan Indonesia 1
Penulis             :J.S Badudu
Penerbit           :CV Pustaka Prima. Bandung
TahunTerbit     : Mei 1984

Ringkasan Isi Buku 
      Buku ini membahas mengenai persolanan akan nilai kesustraan dan segala pembagiannya, dimana penulis sendiri mengatakan bahwasannya kesustraan  merupakan kata yang berasal dari susastra yang ditambah imbuhan pe- dan –an. Dimana susastra diuraikan kembali menjadi su bearti baik dan sastra bearti tulisan. Kata susastra dalam bahasa indonesia tak hidup pemakaiannyakecuali dalam kata bentukan kesustraan. Untuk pengertian susastra, dewasa ini dipakai kata sastra saja. kesustraan dalam bahasa indonesia mengandung pengertian jamak artinya semua hal baik yang meliputi sastra indonesia.

      Secara garis besar sastra dapat dibagi berdasarkan bentuk dan zaman, sedangkan berdasarkan bentuknya sastra dibagi atas puisi dan prosa (prosa biasa dan prosa lirik). Dalam prosa lirik sendiri suatu karya sastra dapat dilihat keindahannya dari bentuk penulisan dalam bentuk irama dan netrum serta rima.

Menurut zamannya sastra dibagi pula atas beberapa bagian :
A.    Kesustraan masa lampau atau purba (sebelum datangnya pengaruh india).
B.     Kesustraan masa Hindu/Arab (mulai dengan pengaruh hindu sampai kedatangan islam).
C.     Kesustraan masa baru (Masa Abdullah bin Abdulkadir Munsyi, Masa Balai Pustaka dan pujangga baru).
D.    Kesustraan masa mutakhir (Dari tahun 1942 hingga sekarang).

      Bahasa Indonesia telah berkembang dari bentuk bahasa Melayu kepada bentuknya sekarang ini.Berdasarkan perubahan  dalam perkembangan bahasa, kesustraan Indonesia dapat dibagi sebagai berikut :
A.    Sastra Masa Balai Pustaka.
B.     Sastra Masa Angkatan Pujangga Baru.
C.     Sastra Masa Angkatan ’45.
D.    Sastra Masa sesudah Angkatan ’45.

     Selain dari pembagian sastra atas puisi dan prosa, maka bentuk kesustraan pun dapat dibedakan atas :
A.   kesustraan epik (karangan yang melukiskan sesuatu secara objektif) dan
B.    Kesustraan lirik (mengutamakan keharuan rasa)
     Ditinjau dari sudut cara mengucapkan pikiran dan cara mencurahkan perasaan, maka kesustraan dapat dibedakan pula atas beberapa aliran :
A.    Aliran realisme (aliran yang ingin mengemukanan kenyataan, barang yang lahir).
B.     Aliran Ekspresionisme (aliran melukiskan yang tampak, nyata, maka seniman merasakan gejolak dalam jiwannya).
Ke dalam aliran ekspresionarisme terdapat juga aliran-aliran diantarannya :
1.      Aliran Naturalisme (ingin melukiskan kedaan sebenarnya, cenderung kelukisan yang buruk, karena ingin memberikan gambaran nyata tentang kebenaran).
2.      Aliran Determinisme (cabang aliran naturalisme, bearti paksaan-nasib).
3.      Aliran Impresionalisme (melahirkan kesan terhadap sesuatu yang dilihatnnya)
4.      Aliran Romantik (mengutamakan rasa, sebagai lawan dari realisme)
5.      Aliran Idealisme (aliran romantik yang didasarkan pada ide pengarang semata-mata).
6.      Aliran Mistisisme (Aliran ini terasa ciptaan yang bernapaskan rasa ketuhanan).
7.      Aliran surealisme (aliran ini merupakan lukisan realitasnnya bercampur angan-angan, malah angan-angan amat mempengaruhi bentuk lukisan).
8.      Aliran Simbolik (lukisan yang mengambil sesuatu sebagai pelambang).
9.      Aliran Psikologisme (Aliran ini mengutamakan penguraian jiwa).

Komentar
Setelah membaca buku ini, saya lebih mengerti bagaimana masa perjalanan kesustraan di Indonesia. Buku ini juga memperjelas akan perkembangan kesustraan melayu secara lebih rinci termasuk kisah hidup Abdullah bin Abdulkadir Munsyi, Hamzah Fansuri, Syekh Naruddin Ibn Ali Ar-Raniri, Syamsuddin As-Samatrani dan pengyair melayu lainnya baik dari segi pengarang, bentuk karya sastranya dan masa perjalanan pengarang serta hubungan para pengarang itu sendiri. Namun, dari kelebihan itu semua terdapat beberapa kekurangan diantarannya mengenai pembagian sastra berdasarkan bentuknya  yang dibagi menjadi puisi dan prosa, pada bagian puisi tidak dijelaskan apa-apa saja yang perlu diperhatiakan dalam sebuah puisi baik dari pemilihan bunyi, diksi, bahasa kias, citraan, sarana retorika, tipografi dan makna. Kemudian  juga pada bagian prosa hanya bagian ritme, irama dan netrum saja yang diperjelas, sedangkan bagian lainnya tidak dianggap penting.
Kemudian pada halaman yang memperjelas pengertian kesustraan. Disana diperjelas pengertian kesustraan menurut beberapa ahli, namun dari semua itu tidak diperjelas kembali oleh penulis akan arti kesustraan dalam arti menyeluruh sehingga untuk memahami arti kesustraan itu sendiri terasa sulit secara garis besar.
 Dari segi penulisan sendiri, nomor yang menunjukan bagian dari suatu sumber tidak ditampilkan.
Misalnya :
 A. Ekspresionisme,
             Di dalam aliran ini mencangkup lagi aliran-alairan lain seperti :
1.    Romantik
2.    Idealisme, dll
Namun, dalam buku ini tidak ditulis demikian. Namun seperti berikut :
A.    Ekspresionalisme,
B.     Romantik,
C.     Idealisme,
(Hal ini apabila tidak dibaca secara teliti akan  membingungkan pembaca itu sendiri).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SILAKAN TINGGALKAN KOMENTAR ANDA DAN HARAP ISI BUKU TAMU DAN TINGGALKAN ALAMAT SITUS ANDA INSYAALLAH AKAN SAYA KUNJUNGI